Pada era
ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi, para manajer butuh
dukungan yang besar dari para bawahannya untuk mengontrol sistem yang baru.
Para pemimpin perusahaan dituntut untuk melengkapi diri dengan sederet kemampuan untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai penyeimbang terhadap berbagai kemudahan yang disediakan oleh kemajuan teknologi. Sedangkan kondisi dari para pengusaha pada saat ini mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang ketat dalam dunia bisnis. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional. Era globalisasi informasi yang diwarnai dengan kemajuan teknologi informasi dimana hal ini berpengaruh terhadap orang-orang yang menggeluti profesi sebagai sekretaris, pengaruh dari era ini sangat besar terhadap peran dan fungsi sekretaris dimana mereka harus menyesuaikan diri dan memperluas wawasan. fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan oleh para manajer. Para manajer dalam memanfaatkan waktunya lebih berkonsentrasi pada tugas managerialnya yang penuh tantangan itu dan segala pekerjaan staf didelegasikan kepada sekretarisnya. Sebagai konsekuensi logis sekretaris pun akan menghadapi tantangan yang berat. Peran-peran sekretaris konvensional yang bersifat administratif dan klerikal sebagian besar telah tergantikan oleh perangkat teknologi informasi. Oleh karena itu tingkat kompetensi sekretaris menjadi mutlak untuk ditingkatkan sebagai pendukung kinerja para pimpinan perusahaan.
Para pemimpin perusahaan dituntut untuk melengkapi diri dengan sederet kemampuan untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai penyeimbang terhadap berbagai kemudahan yang disediakan oleh kemajuan teknologi. Sedangkan kondisi dari para pengusaha pada saat ini mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang ketat dalam dunia bisnis. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional. Era globalisasi informasi yang diwarnai dengan kemajuan teknologi informasi dimana hal ini berpengaruh terhadap orang-orang yang menggeluti profesi sebagai sekretaris, pengaruh dari era ini sangat besar terhadap peran dan fungsi sekretaris dimana mereka harus menyesuaikan diri dan memperluas wawasan. fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan oleh para manajer. Para manajer dalam memanfaatkan waktunya lebih berkonsentrasi pada tugas managerialnya yang penuh tantangan itu dan segala pekerjaan staf didelegasikan kepada sekretarisnya. Sebagai konsekuensi logis sekretaris pun akan menghadapi tantangan yang berat. Peran-peran sekretaris konvensional yang bersifat administratif dan klerikal sebagian besar telah tergantikan oleh perangkat teknologi informasi. Oleh karena itu tingkat kompetensi sekretaris menjadi mutlak untuk ditingkatkan sebagai pendukung kinerja para pimpinan perusahaan.
Tugas
Sekretaris
Tugas seorang sekretaris
adalah membantu pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis, tetapi
cukup penting artinya bagi pimpinan. Seorang pimpinan akan sangat memerlukan
bantuan sekretaris dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor seperti :
1.
Menerima tamu
2.
Menerima telepon
3.
Mengambil dikte dan melatinkan
4.
Menyimpan surat
Untuk itu
seorang pemimpin mengharapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh seorang
sekretaris akan berbeda tergantung dari bidang usaha yang diberikan oleh
pimpinan misalnya direktur dari perusahaan percetakan akan berbeda dengan
lembaga bantuan hukum. Seorang
sekretaris harus selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang baik untuk
menumbuhkan hubungan dan kerja sama yang baik antara sekretaris dengan
pimpinannya dalam batas-batas kedinasan.
Pada dasarnya tugas-tugas sekretaris meliputi :
1. Tugas-tugas Rutin
Yaitu tugas-tugas umum yang dikerjakan oleh
sekretaris setiap harinya tanpa menunggu instruksi dari pimpinan atau tanpa
menunggu waktu sudah harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan.
Tugas ini meliputi:
a.
Membuka
surat.masuk untuk pimpinan
b.
Menerima
dikte.
d.
Menerima
dan melayani telepon serta menelpon.
e.
Menata
arsip/surat.
f.
Menyusun
dan membuat surat untuk kepentingan pimpinan (korespondensi)
g.
Mengurus
dan mengendalikan surat
h.
Menyiapkan
pembuatan laporan
i.
Menyusun
dan membuat jadwal kegiatan pimpinan.
j.
Mengelola
kas kecil
k.
Menjaga
kebersihan dan kerapihan kantor untuk menciptakan kenyamanan kerja
2. Tugas-tugas khusus
Pada era
ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi, para manajer butuh
dukungan yang besar dari para bawahannya untuk mengontrol sistem yang baru. Para
pemimpin perusahaan dituntut untuk melengkapi diri dengan sederet kemampuan
untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai
penyeimbang terhadap berbagai kemudahan yang disediakan oleh kemajuan
teknologi. Sedangkan kondisi dari para pengusaha pada saat ini mereka
harus menghadapi berbagai tantangan dan
persaingan yang ketat dalam dunia bisnis. Kondisi demikian membuat para pimpinan
perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional. Era
globalisasi informasi yang
diwarnai dengan kemajuan teknologi informasi dimana hal ini berpengaruh terhadap orang-orang
yang menggeluti profesi sebagai sekretaris, pengaruh dari era ini sangat besar terhadap peran dan fungsi
sekretaris dimana mereka harus menyesuaikan diri dan memperluas
wawasan. fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan oleh para
manajer. Para manajer dalam memanfaatkan waktunya lebih berkonsentrasi pada
tugas managerialnya yang penuh tantangan itu dan segala pekerjaan staf
didelegasikan kepada sekretarisnya. Sebagai konsekuensi logis sekretaris
pun akan menghadapi tantangan yang berat. Peran-peran sekretaris konvensional yang bersifat
administratif dan klerikal sebagian besar telah tergantikan oleh
perangkat teknologi informasi. Oleh karena itu tingkat kompetensi sekretaris menjadi mutlak untuk
ditingkatkan sebagai
pendukung kinerja para pimpinan perusahaan.
Tugas
Sekretaris
Tugas seorang sekretaris
adalah membantu pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis, tetapi
cukup penting artinya bagi pimpinan. Seorang pimpinan akan sangat memerlukan
bantuan sekretaris dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor seperti :
1.
Menerima tamu
2.
Menerima telepon
3.
Mengambil dikte dan melatinkan
4.
Menyimpan surat
Untuk itu
seorang pemimpin mengharapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh seorang
sekretaris akan berbeda tergantung dari bidang usaha yang diberikan oleh
pimpinan misalnya direktur dari perusahaan percetakan akan berbeda dengan
lembaga bantuan hukum. Seorang
sekretaris harus selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang baik untuk
menumbuhkan hubungan dan kerja sama yang baik antara sekretaris dengan
pimpinannya dalam batas-batas kedinasan.
Pada dasarnya tugas-tugas sekretaris meliputi :
1. Tugas-tugas Rutin
Yaitu tugas-tugas umum yang dikerjakan oleh
sekretaris setiap harinya tanpa menunggu instruksi dari pimpinan atau tanpa
menunggu waktu sudah harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan.
Tugas ini meliputi:
a.
Membuka
surat.masuk untuk pimpinan
b.
Menerima
dikte.
d.
Menerima
dan melayani telepon serta menelpon.
e.
Menata
arsip/surat.
f.
Menyusun
dan membuat surat untuk kepentingan pimpinan (korespondensi)
g.
Mengurus
dan mengendalikan surat
h.
Menyiapkan
pembuatan laporan
i.
Menyusun
dan membuat jadwal kegiatan pimpinan.
j.
Mengelola
kas kecil
k.
Menjaga
kebersihan dan kerapihan kantor untuk menciptakan kenyamanan kerja
2. Tugas-tugas khusus
Tugas-tugas ini tidak selalu setiap hari
dilaksanakan oleh sekretaris tetapi hanya dilaksanakan bila diperintahkan
langsung/ instruksi khusus oleh pimpinan kepada sekretaris dengan
penyelesaiannya secara khusus. Jadi yang dimaksud tugas disini adalah pekerjaan
yang hanya kadang-kadang dihadapi akan tetapi harus dilaksanakan sebaik-baiknya
dan adanya unsur kepercayaan bahwa tugas sekretaris mampu menyimpan rahasia
perusahaan.juga pimpinan beranggapan
bahwa untuk tugas tertentu sekretaris dianggap sudah menguasai sehingga
pimpinan memberikan kepercayaan kepada sekeretaris untuk menyelesaikan tugas
tersebut Tugas ini meliputi:
a. Menyiapkan rapat dan membuat notulen
b. Mengonsep surat perjanjian kerjasama
dengan relasi atau instansi luar.
c.
Menyusun surat rahasia (confidential).
d. Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan (
pemesanan tiket, booking hotel, menyusun agenda perjalanan pimpinan sampai
mencatat pengeluaran biaya perjalanan dinas )
f. Menyusun makalah, pidato untuk pimpinan
g. Mengurus masalah dengan bank
h. Mendatangi perusahaan lain atau instansi
pemerintahuntuk mencari informasi atau menyampaikan informasi
i.
Pembelian
kado atau cindera matauntuk klien pada even-even tertentu.
3. Tugas-tugas istimewa
Yaitu tugas yang menyangkut keperluan
pimpinan, antara lain:
a. Membetulkan letak atau posisi alat tulis
pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.
b. Bertindak sebagai penghubung untuk
meneruskan informasi kepada relasi.
c. Mewakili seseorang menerima sumbangan
untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.
d. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau
asuransi dari suatu badan atau instansi.
e. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang
muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.
f. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai
pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
g. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor,
mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan
alat-alat dan sarana kantor.
4. Tugas Sosial
b. Mengatur penyelenggaraan resepsi
untuk kantor pimpinan beserta pengurusan undangannya.
c. Menyampaikan ucapan selamat atau
menyatakan bela sungkawa kepada relasi atas nama pimpinan
5. Tugas Keuangan
Biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang dinamakan petty cash
(uang cadangan/kas kecil). Tugas keuangan ini antara lain:
a. Menangani urusan keuangan pimpinan
di Bank, misalnya: penyampaian penyimpanan uang di Bank, penarikan cek,
pengambilan uang dari Bank.
b. Membayar rekening-rekening, pajak,
sumbangan dana atas nama pimpinan.
c. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari
untuk pimpinan dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
6. Tugas Resepsionis
Tugas
sekretaris sebagai resepsionis, yaitu:
a. Menerima dan menjawab telepon serta
mencatat pesan-pesan lewat telepon.
b. Menerima tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan.
c. Mencatat janji-janji untuk pimpinan.
d. Menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.
7. Tugas insidental
Tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak
rutin dilakukan oleh sekretaris meliputi:
b. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan
karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain
yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.
c. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal:
brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
d. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi
atau pertemuan.
8. Tugas sekretaris dalam Business Meeting (pertemuan bisnis)
Pertemuan bisnis (Business Meeting)
ini terjadi ketika dua orang atau lebih saling menerima dan memberi sesuatu
berupa informasi, menyimak kembali kemajuan, memecahkan masalah dan menciptakan
yang baru. Tugas inilah yang cukup berat dan melelahkan bagi sekretaris untuk
mengorganisir pertemuan-pertemuan tersebut.
9. Tugas kreatif
Tugas atas prakarsa sendiri sendiri yakni
tanpa diminta oleh pimpinan, tugas ini hasil pertimbangan sekretaris tentang
perlu tidaknya sesuatu dikerjakan sehingga dapt membantu, meringankan beban
pekerjaan pimpinan tugas kreatif meliputi
a. Membuat perencanaan kerja
b. Mempelajari pengetahuan tentang bank
c. Mempelajari pengetahuan tentang kas kecil
d. Pemantapan kepribadian
e. Efisinsi kerja
f. Pengembangan diri sekretaris dengan mengikuti seminar, pelatihan ataupun
kursus yang menunjang pekerjaan
g. Mengirmkan bunga atau surat ucapan selamat kepada rekan pimpinan yang
memperoleh promosi jabatan
h. Menyiapkan perabot kantor perlengkapan dan alat-alat penting bagi sekretaris
i.
Membuat kliping iklan atau artikel yang
dibutuhkan perusahaan
j.
Mengumpulkan brosur, pricelist dari
berbagai macam pameran yang berguna bagi perusahaan
k. Memahami cara kerja mesin kantor dan audio
visual ( alat bantu peraga)
l.
Memahami dan mempelajari organisasi, peraturan/ keadaan organisasi, product knowledge, budaya
perusahaan tempat bekerja
Tanggung Jawab
Sekretaris
Selain sekretaris bertanggung jawab atas
pekerjaannya ada tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Personal Responsibility
(Tanggung Jawab Individu)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan upaya pengembangan ke arah yang lebih
berkualitas. Dengan “mengelola” diri sendiri supaya dapat tampil dengan performansi prima
dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari, antara lain:
a. Mempermudah dan memperlancar kerja
pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
b. Mendistribusikan informasi dari kantor
pimpinan secara jelas dan akurat.
c. Mendukung kelancaran alur kerja antara
kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya.
d. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada
hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
e. Memberikan masukan positif dan inisiatif
untuk perbaikan perusahaan.
2. Internal Responsibility
(Tanggung Jawab Dalam)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap
upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja
perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas:
a. Mengelola sumber daya kantor termasuk
keuangan.
b. Menciptakan suasana (fisik dan mental)
yang mendukung kelancaran kerja.
c.
Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
d.
Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di
lingkungan perusahaan.
3. Networking Responsibility
(Tanggung Jawab Cabang Perusahaan)
Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan
wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing.
Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network perusahaan,
mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang
diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan
berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.
4. Tanggung jawab atas keberhasilan perusahaan .
Dalam peran aktifnya membantu kelancaran
tugas-tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Tanggung jawab hukum seorang sekretaris.
Salah satu segi penting dari jabatan
sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan
tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam
transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil
pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi
sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
Sekretaris
Profesional
Sekretaris perlu mengembangkan diri melalui
peningkatan kompetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi
dalam membantu pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan
berbagai pengetahuan dan keterampilan di luar tugas-tugas kesekretarisan yaitu
:
a. Keterampilan berkomunikasi
b. Kemampuan mencari, menginterprestasikan dan
memanfaatkan informasi
c. Mampu berpikir, mengidentifikasi masalah
dan mencari solusinya
d. Mampu bekerja sama dalam kelompok
f. Mempunyai komitmen pada tugas
g. Senantiasa bersemangat mengembangkan diri
Pada saat ini peran sekretaris profesional
memang menjadi pertanyaan? dan tanggung jawab sekretaris profesional
juga mendapat sorotan yaitu ketika posisi sekretaris akan segera tamat
riwayatnya, tergilas oleh perkembangan office
automation dan teknologi informasi. Berbagai perangkat teknologi informasi,
telah menjadi alat bantu yang efektif bagi para manajer untuk menjadi
sekretaris profesional bagi dirinya sendiri. pendapat ini berasumsi bahwa tugas
sekretaris berkisar kepada tugas-tugas administratif, klerikal, dan
resepsionis. Padahal, tugas-tugas sekretaris telah mengalami evolusi sesuai
dengan tuntutan keadaan, posisi sekretaris justru mengalami job enlargement dan job enrichment. Seorang sekretaris profesional dapat dijadikan
“Pusat Informasi” di dalam kantor, paling tidak sekretaris harus sangat
mengetahui bagian yang ditanganinya sendiri. Dengan bertindak sebagai pusat informasi,
sekretaris mampu menjalankan peran Strategis, Peran teknis dan peran pendukung.
Peran strategis yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
pada status dan performansi organisasi secara jangka panjang, yang tercapai
melalui kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar. Sedangkan peran
teknis, yaitu peran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pimpinan.
Aktivitas seketaris sekretaris profesional yang menyalurkan informasi kepada
pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi
pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian semakin berat
beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris pun akan semakin internsif. Peran
pendukung yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan positif kepada anggota
organisasi lainnya, yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing). Secara keseluruhan kedudukannya sebagai pusat informasi,
memungkinkan sekretaris profesional berperan lebih jauh lagi untuk mengatur
kalender dan jadwal pekerjaan, mengelola dokumen dan sistem penyimpanannya,
sebagai event organizer untuk
pertemuan internal dan eksternal, mengelola kondisi dan kerapian kantor,
membentuk atmosfir kantor serta bertindak sebagai travel arranger pimpinan.
Peran sekretaris profesional bisa menjadi kunci fungsi yang efisien
dari perusahaan, khususnya dalam organisasi dengan staf bergaji kecil atau
anggota staf yang tidak tetap. Berikut adalah beberapa kualitas, keterampilan,
dan pengetahuan yang harus ditunjukkan oleh sekretaris profesional dalam
menjalankan tugasnya
1. Knowledge (Pengetahuan)
a. General Knowledge (pengetahuan umum).
Seorang sekretaris harus
memiliki pengetahuan yang luas yang dapat
mengangkat nama dari perusahaan. Juga Memiliki kemampuan memadai terhadap segala sesuatu perubahan dan
perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas organisasi Misalnya:
1.
Menguasai
dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara lisan maupun tertulis, serta memiliki
pengetahuan ekstra.
2.
Pengetahuan
tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta struktur organisasi, serta susunan
personil.
3.
Pengetahuan
tentang korespondensi dan tata kearsipan. Memiliki pengatahuan tentang tata naskah , kearsipan dan peralatan
perkantoran
b. Special knowledge ( pengetahuan khusus.).
Mempunyai ilmu pengetahuan
yang relevan dengan bidang tugasnya pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui atau
mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja. Apabila sekretaris itu
bekerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai
ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya penyewaan
apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu keapartemenan, dan
sebagainya.
2. Skill and technic (Keterampilan)
Setiap sekretaris diharuskan
memiliki keterampilan untuk menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu mengetik surat dan berkorespondensi
c. Mampu menggunakan bahasa indonesia dan
bahasa asing
d. Manpu menggunakan teknologi perkantoran
e. Teknik tata penyimpanan arsip
f. Teknik berkomunikasi dengan telepon
g. Menulis cepat dengan steno
h. Senantiasa meng-upgrade keterampilan yang
dimilikinya dengan perkembangan duniausaha/bisnis
3. Personality.Kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai
bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup
bilamana kita tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk
menjadi seorang sekretaris yang baik itu.
a. Memiliki kepribadian, penampilan diri yang
menarik dan baik
b. Loyalitas disiplin dan dedikasi yang
tinggi Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
c. Ketekunan, ketelitian, kerapian, kejelian,
kejujuran, memiliki ingatan
yang baik
keterbukaan, kesabaran, keramahtamahan serta tanggung jawabKualitas, keterampilan & pengetahuan
keterbukaan, kesabaran, keramahtamahan serta tanggung jawabKualitas, keterampilan & pengetahuan
e. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya tidak cepat menyerah
f. Dapat bijaksana terhadap orang lain bisa menjaga image perusahannya
4. Practice
kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari
seperti menerima telepon, menerima tamu, menyiapkan rapat, membuat agenda
pimpinan dll.
Seorang sekretaris harus memiliki komitmen
dan sikap yang dilandasi rasa tanggung jawab pada tugas maka mereka akan menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena
merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada
norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi.
Namun apabila seseorang sekretaris terlalu sering menghindar diri dari tanggung
jawab, sikap seperti ini mencerminkan kepribadian yang tidak dewasa, labil,
tidak dapat dipegang.
Untuk itu sekretaris harus melatih diri untuk
menjadi sekretaris yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri,
bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya
sendiri.
Tugas-tugas ini tidak selalu setiap hari
dilaksanakan oleh sekretaris tetapi hanya dilaksanakan bila diperintahkan
langsung/ instruksi khusus oleh pimpinan kepada sekretaris dengan
penyelesaiannya secara khusus. Jadi yang dimaksud tugas disini adalah pekerjaan
yang hanya kadang-kadang dihadapi akan tetapi harus dilaksanakan sebaik-baiknya
dan adanya unsur kepercayaan bahwa tugas sekretaris mampu menyimpan rahasia
perusahaan.juga pimpinan beranggapan
bahwa untuk tugas tertentu sekretaris dianggap sudah menguasai sehingga
pimpinan memberikan kepercayaan kepada sekeretaris untuk menyelesaikan tugas
tersebut Tugas ini meliputi:
a. Menyiapkan rapat dan membuat notulen
b. Mengonsep surat perjanjian kerjasama
dengan relasi atau instansi luar.
c.
Menyusun surat rahasia (confidential).
d. Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan (
pemesanan tiket, booking hotel, menyusun agenda perjalanan pimpinan sampai
mencatat pengeluaran biaya perjalanan dinas )
f. Menyusun makalah, pidato untuk pimpinan
g. Mengurus masalah dengan bank
h. Mendatangi perusahaan lain atau instansi
pemerintahuntuk mencari informasi atau menyampaikan informasi
i.
Pembelian
kado atau cindera matauntuk klien pada even-even tertentu.
3. Tugas-tugas istimewa
Yaitu tugas yang menyangkut keperluan
pimpinan, antara lain:
a. Membetulkan letak atau posisi alat tulis
pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.
b. Bertindak sebagai penghubung untuk
meneruskan informasi kepada relasi.
c. Mewakili seseorang menerima sumbangan
untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.
d. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau
asuransi dari suatu badan atau instansi.
e. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang
muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.
f. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai
pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
g. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor,
mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan
alat-alat dan sarana kantor.
4. Tugas Sosial
b. Mengatur penyelenggaraan resepsi
untuk kantor pimpinan beserta pengurusan undangannya.
c. Menyampaikan ucapan selamat atau
menyatakan bela sungkawa kepada relasi atas nama pimpinan
5. Tugas Keuangan
Biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang dinamakan petty cash
(uang cadangan/kas kecil). Tugas keuangan ini antara lain:
a. Menangani urusan keuangan pimpinan
di Bank, misalnya: penyampaian penyimpanan uang di Bank, penarikan cek,
pengambilan uang dari Bank.
b. Membayar rekening-rekening, pajak,
sumbangan dana atas nama pimpinan.
c. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari
untuk pimpinan dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
6. Tugas Resepsionis
Tugas
sekretaris sebagai resepsionis, yaitu:
a. Menerima dan menjawab telepon serta
mencatat pesan-pesan lewat telepon.
b. Menerima tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan.
c. Mencatat janji-janji untuk pimpinan.
d. Menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.
7. Tugas insidental
Tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak
rutin dilakukan oleh sekretaris meliputi:
b. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan
karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain
yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.
c. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal:
brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
d. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi
atau pertemuan.
8. Tugas sekretaris dalam Business Meeting (pertemuan bisnis)
Pertemuan bisnis (Business Meeting)
ini terjadi ketika dua orang atau lebih saling menerima dan memberi sesuatu
berupa informasi, menyimak kembali kemajuan, memecahkan masalah dan menciptakan
yang baru. Tugas inilah yang cukup berat dan melelahkan bagi sekretaris untuk
mengorganisir pertemuan-pertemuan tersebut.
9. Tugas kreatif
Tugas atas prakarsa sendiri sendiri yakni
tanpa diminta oleh pimpinan, tugas ini hasil pertimbangan sekretaris tentang
perlu tidaknya sesuatu dikerjakan sehingga dapt membantu, meringankan beban
pekerjaan pimpinan tugas kreatif meliputi
a. Membuat perencanaan kerja
b. Mempelajari pengetahuan tentang bank
c. Mempelajari pengetahuan tentang kas kecil
d. Pemantapan kepribadian
e. Efisinsi kerja
f. Pengembangan diri sekretaris dengan mengikuti seminar, pelatihan ataupun
kursus yang menunjang pekerjaan
g. Mengirmkan bunga atau surat ucapan selamat kepada rekan pimpinan yang
memperoleh promosi jabatan
h. Menyiapkan perabot kantor perlengkapan dan alat-alat penting bagi sekretaris
i.
Membuat kliping iklan atau artikel yang
dibutuhkan perusahaan
j.
Mengumpulkan brosur, pricelist dari
berbagai macam pameran yang berguna bagi perusahaan
k. Memahami cara kerja mesin kantor dan audio
visual ( alat bantu peraga)
l.
Memahami dan mempelajari organisasi, peraturan/ keadaan organisasi, product knowledge, budaya
perusahaan tempat bekerja
Tanggung Jawab
Sekretaris
Selain sekretaris bertanggung jawab atas
pekerjaannya ada tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Personal Responsibility
(Tanggung Jawab Individu)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan upaya pengembangan ke arah yang lebih
berkualitas. Dengan “mengelola” diri sendiri supaya dapat tampil dengan performansi prima
dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari, antara lain:
a. Mempermudah dan memperlancar kerja
pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
b. Mendistribusikan informasi dari kantor
pimpinan secara jelas dan akurat.
c. Mendukung kelancaran alur kerja antara
kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya.
d. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada
hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
e. Memberikan masukan positif dan inisiatif
untuk perbaikan perusahaan.
2. Internal Responsibility
(Tanggung Jawab Dalam)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap
upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja
perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas:
a. Mengelola sumber daya kantor termasuk
keuangan.
b. Menciptakan suasana (fisik dan mental)
yang mendukung kelancaran kerja.
c.
Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
d.
Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di
lingkungan perusahaan.
3. Networking Responsibility
(Tanggung Jawab Cabang Perusahaan)
Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan
wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing.
Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network perusahaan,
mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang
diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan
berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.
4. Tanggung jawab atas keberhasilan perusahaan .
Dalam peran aktifnya membantu kelancaran
tugas-tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Tanggung jawab hukum seorang sekretaris.
Salah satu segi penting dari jabatan
sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan
tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam
transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil
pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi
sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
Sekretaris
Profesional
Sekretaris perlu mengembangkan diri melalui
peningkatan kompetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi
dalam membantu pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan
berbagai pengetahuan dan keterampilan di luar tugas-tugas kesekretarisan yaitu
:
a. Keterampilan berkomunikasi
b. Kemampuan mencari, menginterprestasikan dan
memanfaatkan informasi
c. Mampu berpikir, mengidentifikasi masalah
dan mencari solusinya
d. Mampu bekerja sama dalam kelompok
f. Mempunyai komitmen pada tugas
g. Senantiasa bersemangat mengembangkan diri
Pada saat ini peran sekretaris profesional
memang menjadi pertanyaan? dan tanggung jawab sekretaris profesional
juga mendapat sorotan yaitu ketika posisi sekretaris akan segera tamat
riwayatnya, tergilas oleh perkembangan office
automation dan teknologi informasi. Berbagai perangkat teknologi informasi,
telah menjadi alat bantu yang efektif bagi para manajer untuk menjadi
sekretaris profesional bagi dirinya sendiri. pendapat ini berasumsi bahwa tugas
sekretaris berkisar kepada tugas-tugas administratif, klerikal, dan
resepsionis. Padahal, tugas-tugas sekretaris telah mengalami evolusi sesuai
dengan tuntutan keadaan, posisi sekretaris justru mengalami job enlargement dan job enrichment. Seorang sekretaris profesional dapat dijadikan
“Pusat Informasi” di dalam kantor, paling tidak sekretaris harus sangat
mengetahui bagian yang ditanganinya sendiri. Dengan bertindak sebagai pusat informasi,
sekretaris mampu menjalankan peran Strategis, Peran teknis dan peran pendukung.
Peran strategis yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
pada status dan performansi organisasi secara jangka panjang, yang tercapai
melalui kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar. Sedangkan peran
teknis, yaitu peran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pimpinan.
Aktivitas seketaris sekretaris profesional yang menyalurkan informasi kepada
pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi
pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian semakin berat
beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris pun akan semakin internsif. Peran
pendukung yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan positif kepada anggota
organisasi lainnya, yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing). Secara keseluruhan kedudukannya sebagai pusat informasi,
memungkinkan sekretaris profesional berperan lebih jauh lagi untuk mengatur
kalender dan jadwal pekerjaan, mengelola dokumen dan sistem penyimpanannya,
sebagai event organizer untuk
pertemuan internal dan eksternal, mengelola kondisi dan kerapian kantor,
membentuk atmosfir kantor serta bertindak sebagai travel arranger pimpinan.
Peran sekretaris profesional bisa menjadi kunci fungsi yang efisien
dari perusahaan, khususnya dalam organisasi dengan staf bergaji kecil atau
anggota staf yang tidak tetap. Berikut adalah beberapa kualitas, keterampilan,
dan pengetahuan yang harus ditunjukkan oleh sekretaris profesional dalam
menjalankan tugasnya
1. Knowledge (Pengetahuan)
a. General Knowledge (pengetahuan umum).
Seorang sekretaris harus
memiliki pengetahuan yang luas yang dapat
mengangkat nama dari perusahaan. Juga Memiliki kemampuan memadai terhadap segala sesuatu perubahan dan
perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas organisasi Misalnya:
1.
Menguasai
dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara lisan maupun tertulis, serta memiliki
pengetahuan ekstra.
2.
Pengetahuan
tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta struktur organisasi, serta susunan
personil.
3.
Pengetahuan
tentang korespondensi dan tata kearsipan. Memiliki pengatahuan tentang tata naskah , kearsipan dan peralatan
perkantoran
b. Special knowledge ( pengetahuan khusus.).
Mempunyai ilmu pengetahuan
yang relevan dengan bidang tugasnya pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui atau
mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja. Apabila sekretaris itu
bekerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai
ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya penyewaan
apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu keapartemenan, dan
sebagainya.
2. Skill and technic (Keterampilan)
Setiap sekretaris diharuskan
memiliki keterampilan untuk menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu mengetik surat dan berkorespondensi
c. Mampu menggunakan bahasa indonesia dan
bahasa asing
d. Manpu menggunakan teknologi perkantoran
e. Teknik tata penyimpanan arsip
f. Teknik berkomunikasi dengan telepon
g. Menulis cepat dengan steno
h. Senantiasa meng-upgrade keterampilan yang
dimilikinya dengan perkembangan duniausaha/bisnis
3. Personality.Kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai
bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup
bilamana kita tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk
menjadi seorang sekretaris yang baik itu.
a. Memiliki kepribadian, penampilan diri yang
menarik dan baik
b. Loyalitas disiplin dan dedikasi yang
tinggi Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
c. Ketekunan, ketelitian, kerapian, kejelian,
kejujuran, memiliki ingatan
yang baik
keterbukaan, kesabaran, keramahtamahan serta tanggung jawabKualitas, keterampilan & pengetahuan
keterbukaan, kesabaran, keramahtamahan serta tanggung jawabKualitas, keterampilan & pengetahuan
e. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya tidak cepat menyerah
f. Dapat bijaksana terhadap orang lain bisa menjaga image perusahannya
4. Practice
kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari
seperti menerima telepon, menerima tamu, menyiapkan rapat, membuat agenda
pimpinan dll.
Seorang sekretaris harus memiliki komitmen
dan sikap yang dilandasi rasa tanggung jawab pada tugas maka mereka akan menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena
merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada
norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi.
Namun apabila seseorang sekretaris terlalu sering menghindar diri dari tanggung
jawab, sikap seperti ini mencerminkan kepribadian yang tidak dewasa, labil,
tidak dapat dipegang.
Untuk itu sekretaris harus melatih diri untuk
menjadi sekretaris yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri,
bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya
sendiri.
ASMI Santa Maria Sudah Menjadi Pilihan Saya
:
Karena saya ingin menjadi sekretaris
yang professional dan menjadi pribadi yang utuh dan berkualitas yang mampu memiliki:
Keharmonisan
intelektual, emosional, religius dan fisik.
dan yang saya dapatkan dalam menjalankan studi di Asmi Santa Maria Yogyakarta Adalah semangat persaudaraan dengan lingkungan hidup, diri sendiri, sesama dan Tuhan.
profesionalitas, kemandirian moral, tanggung-jawab, kedisiplinan tinggi, kreativitas, sikap kritis, inovatif, dan eksploratif. Menjadi pribadi yang matang, dewasa, disiplin, unggul dan mampu mengembangkan diri secara terus-menerus.
Tujuan Khusus Dari Asmi Santa Maria Yogyakarta :
dan yang saya dapatkan dalam menjalankan studi di Asmi Santa Maria Yogyakarta Adalah semangat persaudaraan dengan lingkungan hidup, diri sendiri, sesama dan Tuhan.
profesionalitas, kemandirian moral, tanggung-jawab, kedisiplinan tinggi, kreativitas, sikap kritis, inovatif, dan eksploratif. Menjadi pribadi yang matang, dewasa, disiplin, unggul dan mampu mengembangkan diri secara terus-menerus.
Tujuan Khusus Dari Asmi Santa Maria Yogyakarta :
Menjadikan seorang sekretaris, manajer madya
dan public relations officer profesional yang memiliki kemampuan menguasai
bidang ilmu sesuai dengan profesinya, mengembangkan, serta menyesuaikan diri
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan didasarkan pada orientasi
cinta kasih, persaudaraan dan kerjasama di dalam setiap tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar